Tuesday, July 2, 2013

"Bersyukur Masih Bisa Bersyukur"



Masalah ada untuk mendewasakan kita. Masalah ada sebagai jembatan proses yang kita lalui menuju keberhasilan. Masalah ada sebagai cara Tuhan menguji iman kita.

Bisa berkuliah adalah salah satu mujizat buatku. Secara manusia, sepertinya keluargaku tidak akan mampu membiayai semua dana SPP, Bipekstur, registrasi, serta SKS setiap semesternya. Bukan karena suatu kebetulan, disaat aku membutuhkan uang yang cukup banyak untuk berkuliah, keadaan ekonomi keluargaku pun sedang tidak bagus. Aku sungguh-sungguh percaya ini adalah bagian dari rencana Tuhan. Tidak ada satu teman-temanku yang mengetahui masalah ini. Mulutku selalu terkunci rapat, seolah tidak ada beban, dan menjalankan kehidupan dengan penuh senyuman. Namun di balik itu semua, aku adalah sosok yang tegar, atau lebih tepatnya BERUSAHA tegar dalam menjalani hidup ini. Aku bukannya tidak mau bercerita pada sahabat-sahabatku, tapi aku sebenarnya bingung, harus mulai cerita dari mana? Aku juga tidak ingin mereka jadi merasa iba kepadaku. Jadi, aku memutuskan semua perjuangan ini biar hanya keluargaku dan Tuhan yang tahu. 

Lalu, kenapa akhirnya aku menuliskan semua ini di blogku ini? Ya, sebenarnya karena aku ingin meluapkan apa yang aku rasakan selama ini dengan menulis. Rasa-rasanya, tidak mampu aku menceritakan langsung lewat pesan verbal alias omongan. Dan, bagi siapapun yang kenal aku dan membaca cerita ini, aku harap pandangan kalian terhadapku tetap sama. Aku hanya ingin “berkeluh-kesah” dan menceritakan kebaikan Tuhan di hidupku yang amat sangat kurasakan.

Aku bersyukur memiliki orang tua yang bersusah payah mencari uang untuk biaya hidup dan uang kuliahku. Aku bersyukur memiliki saudara-saudara yang mendukung keluarga kecilku. Memang, kondisi keuangan yang sedang tidak stabil di keluargaku ini tidak sampai membuat kami menjadi kelaparan. Aku juga masih bisa untuk sesekali bersenang-senang dengan teman-temanku dengan uang jajanku yang tidak terbilang wah. Memang, berkat dari Tuhan itu pasti ada aja jalannya. Entah tiba-tiba tokoku dapet orderan yang banyak, atau tiba-tiba tante-tanteku memberiku uang jajan, atau masih banyak caraNya yang selalu membuatku bedecak kagum. Aku percaya, Tuhanku Yesus Kristus tidak akan pernah membuat anak-anakNya jatuh hingga tergeletak. Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan kita tepat pada waktuNya. O:)

“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus."

(Filipi 4:19)

Aku juga sangat sedih mengingat perjuangan orang tuaku untuk membiayai kuliahku TIDAKLAH MUDAH. Rasanya pengin ngomong ke mereka,”Udah ma, udah pa, ga usah kuliah lagi. Mending kerja aja.” Tapi ya ibaratnya aku udah setengah jalan untuk lulus, dan sangat sayang untuk berhenti kuliah. Apalagi gelar S1 adalah gelar minimum untuk bisa kerja di perusahaan sekarang ini. Karena dari awal aku menyadari pengorbanan mereka ini, aku membalasnya dengan cara yang bisa dilakukan seorang mahasiswi, yaitu mendapatkan nilai yang membuat mereka bangga. Aku juga bersyukur selama kuliah memang IPku sangat lebih dari cukup untuk membuat mereka tersenyum senang, haru, campur bangga. Tapi balik lagi, aku pantang untuk sombong , karena semua adalah karena KEBAIKAN TUHAN

Sebagai anak satu-satunya, mama-papaku tidak pernah menuntut apapun dari aku. Namun, aku juga sangat-sangat sadar diri dan ingin membahagiakan mereka sepanjang hidupku. Selepas lulus S1 nanti, aku ingin bekerja di tempat yang baik dan ingin memberikan hasilnya kepada mereka. Aku ingin suatu saat nanti bisa membelikan apapun yang mereka mau. Sampai-sampai, aku tidak pernah memikirkan apa yang aku mau bila nanti mendapat gaji. Aku hanya berpikir untuk membahagiakan mama dan papa sesegera mungkin. :”)

Jika sedang merenung seperti ini, aku kembali merasakan kebaikan Tuhan kalau anak dengan ekonomi pas-pasan seperti aku ini bisa berkuliah. Aku sangat ingin cepat lulus. Miris sekali melihat teman-temanku yang pindah jurusan, pindah fakultas, pindah kampus karena alasan tertentu. Miris sekali melihat saudaraku sendiri yang orangtuanya punya uang banyak, tapi malah berhenti kuliah di jalan. Sering aku bertanya-tanya sendiri, kenapa bisa begini?  Kenapa aku-yang-sangat-ingin-kuliah tapi dana yang kupunya pas-pasan bahkan terkadang kurang? Kenapa mereka-yang-punya-uang-lebih malah menyia-nyiakan kesempatan itu? Kenapa mereka malah malas-malasan belajar dan menyepelekan kuliah? 

Sempat juga terpikir, bagaimana kalau posisi aku dan mereka dibalik? Apa yang mereka lakukan kalau jadi aku? Menyerahkah? Atau malah hancurkah? Bagaimana kalau aku di posisi mereka? Sering aku menjawab sendiri, kalau aku punya uang lebih banyak seperti mereka pasti aku akan berkuliah tanpa beban. Tapi benarkah akan seperti itu? Belum tentu! Mungkin, kalau aku tidak pernah merasakan susah seperti ini, aku juga ga jadi pribadi yang selalu bersyukur. Mungkin, aku juga akan menganggap enteng kuliah. Aku cuma mau bilang buat temen-temen yang masih ada banyak uang, jangan sia-siakan uangmu untuk hal yang ga berguna. Kalau kalian masih bisa berkuliah, syukurilah hal itu, dan kuliahlah dengan bener, jangan males-malesan. Jangan sampai kalian merasakan seperti yang aku rasakan, karena itu sulit banget. :)

  Intinya sekarang aku cuma mau bersyukur sama Tuhan atas semuanya yang telah terjadi.
  Aku bersyukur ditempatkan di tengah keluarga Kristen, sehingga aku bisa mengerti tentang apa itu IMAN.
  Aku bersyukur bisa berkuliah hingga sejauh ini.
  Aku bersyukur punya orang tua yang hebat dan sangat saying padaku.
  Aku bersyukur mempunyai teman-teman rohani di kampus, yang mungkin tanpa mereka sadari sudah menopangku dengan firman dan doa yang mereka berikan setiap hari.
  Aku bersyukur punya saudara yang selalu men-support aku.
  Aku bersyukur punya Tuhan yang dahsyat, yang selalu menguatkan anakNya yang amat rentan ini setiap saat.
  Aku bersyukur Tuhan mengijinkan masalah itu untuk ada di tengah keluargaku.
  Aku bersyukur masih bisa bersyukur walaupun masalah yang ada saat ini memang belum selesai.
  Aku percaya Tuhan yang akan menyelesaikannya dengan caraNya yang ajaib.

Proses yang menyakitkan akan membawa pada suatu hasil yang indah. I believe that.
Suatu hari nanti, aku  akan membalas semua jasa orang tua dan saudara-saudaraku ini dengan berkat yang dari Tuhan juga. Thank GOD! ^^

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku.”

(Filipi 4:13)